Mulai dari Diri Sendiri
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara
Uncredited - Pranata (1959) Ki Hadjar Dewantara: Perintis perdjuangan kemerdekaan Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, p. 87 |
Mulai dari Diri Sendiri
Junaedi
1. Reflektif Kritis
Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran?
Menurut Saya, pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran sangat bermanfaat dan sesuai (relevan) dengan perkembangan dan pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia, mulai sejak pemikiran beliau tertuang hingga sampai saat ini dan mungkin sampai masa yang akan datang. Sehingga sangat tepat apabila beliau menyandang gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Tanggal kelahirannya yang digunakan sebagai Hari Pendidikan Nasional, menurut saya selain untuk mengenang jasa beliau, namun juga untuk membangkitkan spirit pendidikan terutama bagi Pendidik dalam melaksanakan pendidikan yang berprinsip pada Budi Pekerti dengan semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani, yang berarti Di Depan Menjadi Teladan, di Tengah Membangun Semangat, di Belakang Memberikan Dorongan. Bahkan, salah satu semboyan, "Tut Wuri Handayani", menjadi slogan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia, yang menurut saya ini merupakan pengingat pada metode sitem Among dalam pelaksanaan pendidikan.
Apa relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Menurut saya, pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini.
Salah satu pemikiran Ki Hajar Dewantara seperti "Alam keluarga sebagai pusat pendidikan yang pertama dan terpenting, karena sejak timbulnya adab kemanusiaan, hidup keluarga selalu mempengaruhi bertumbuhnya budi pekerti dari tiap-tiap manusia", yang berarti bahwa keluarga (keterlibatan orang tua) mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan, terutama ketika pandemi, dimana pelaksanaan pendidikan di sekolah dilaksanakan dari jarak jauh.
Hal ini yang membuat saya yakin, bahwa pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran sangat bermanfaat dan sesuai dengan perkembangan dan pelaksanaan pendidikan di Indonesia hingga masa yang akan datang. Tak terbayang jika tidak ada pemikiran beliau tentang pendidikan dan pengajaran. Mungkin dan bisa jadi, pelaksanaan sistem pendidikan nasional tidak akan berjalan seperti saat ini.
Penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan di sekolah saya, seperti iklim budaya sekolah yang ramah anak, mempertahankan dan mengembangkan potensi yang dimiliki, serta bersikap budi pekerti yang luhur dan bertata krama. Dan satu lagi, peserta didik memiliki kebebasan dalam menentukan bakat dan minat sesuai dengan kemampuannya masing-masing, terutama dalam memilih ekstrakurikuler.
Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
Selama saya menjadi Guru, saya merasa sudah (pernah) melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara, seperti contohnya saya memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan cara, metode, teknik, dan gaya ketika siswa saya mengerjakan tugasnya. Dimana ini merupakan perwujudan dari sistem among dan merdeka belajar.
2. Harapan dan Ekspektasi
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul ini, saya berharap agar saya dapat sebaik-baiknya memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk kemudian saya simpulkan dan aplikasikan ke dalam bentuk aksi nyata.
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Dari pemahaman dan pengaplikasian yang saya lakukan dari pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya berharap aksi nyata nyata saya tersebut dapat mewujudkan lingkungan sekolah yang berkarakter, terutama peserta didik dan budaya sekolah yang berbudi luhur.
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Saya berharap, ada bentuk kegiatan aksi yang dilaksanakan secara nyata di lapangan (di sekolah), terutama berhubungan dengan mata pelajaran yang saya ampu, yaitu Seni Budaya Musik. Selain itu, materi praktis dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mudah saya pahami dan saya aplikasikan sehingga saya dapat dengan baik dan percaya diri menularkan dan menjadi bagian dari agen penggerak pendidikan bagi rekan bapak ibu guru serta warga sekolah.
Sumber: Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional
Wikipedia